Minggu, 27 Februari 2011

IKATAN WARGA PASAR PLERED TOLAK RELOKASI

PLERED, Warga Pasar Plered menyatakan menolak terhadap rencana Pemkab Purwakarta merelokasi Pasar Plered ke Desa Citeko. Pasalnya, pemkab hingga kini dinilai belum memberikan jaminan tegas bahwa di tempat baru nanti usaha mereka itu bisa lebih bagus dari saat ini.

Demikian hal itu diungkapkan Ketua Ikatan Warga Pasar (Iwapa) Plered H Zainal Arifin didampingi Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Iwapa, H Hasan Sukandar dan Dadang Sofyan saat ditemui wartawan di kantor UPTD Pasar Plered , belum lama ini.

Menurut Zainal Arifin, penolakan warga Pasar Plered terhadap salah satu rencana besar pemkab tersebut selain didasarkan pada pertimbangan prospekt ekonomi yang belum jelas juga karena faktor etika komunikasi yang hingga kini diakuinya belum pernah dibangun oleh pihak pemkab dengan warga pasar.

Padahal, tandas Zaenal, sekecil apapun rencana pemkab tersebut terutama yang berkaitan dengan Pasar Plered, seharusnya terlebih dulu dikomunikasikan dengan warga pasar. Sementara yang terjadi sekarang, kata dia, seolah bahwa warga pasar itu tidak ada dan tidak memiliki suara. "Terkesan seperti itu (dianggap tidak ada). Sehingga pada saat ada rencana besar seperti sekarang ini (relokasi), kami justru malah lebih dulu tahu dari media bukan dari pihak pemkab," tandasnya.

Dilanjutkan Zainal, statemen penolakan tersebut bukanlah sekedar gertak sambal apalagi mencari sensasi. Menurut dia, pernyataannya itu murni merupakan suara dan aspirasi dari ratusan pedagang yang ada di Pasar Plered. Sebab, pasca isu rencana relokasi ini mulai menyebar di kalangan pedagang, Iwapa langsung menggelar musyawarah.

Dan hasil musyawarah tersebut menyepakati bahwa mereka bakal keukeuh menolak jika direlokasi. Tidak hanya itu, kata dia, sejumlah pedagang bahkan dikabarkan telah berinisiatif melakukan aksi pengumpulan tanda tangan sebagai bukti fisik atas sikap penolakan mereka. "Memang saya mendengar ada aksi itu (pengumpulan tanda tangan). Meski terus terang kami tidak melakukan pengkoordiniran atas hal itu. Itu murni inisiatif pedagang," ujar Zaenal menjawab pertanyaan.

Sementara menyikapi agenda Pemkab Purwakarta yang dikabarkan bakal segera membangun Pasar Plered di Desa Citeko pada tahun 2011 ini, Zainal Arifin menjawab enteng. "Kalau urusan membangun pasar di Citeko silahkan saja. Itu kewenangan pemerintah. Yang jelas kalau kami dipindahkan ke sana (Citeko), kami tidak mau," tegas Zainal diamini Hasan Sukandar dan Dadang Sofyan.

Di tempat yang sama, Kepala UPTD Pasar Plered Endang, membantah tidak pernah melakukan pendekatan kepada warga pasar. Dikatakannya, sejak awal rencana relokasi itu bergulir ia bahkan sudah sering menyampaikan hal itu kepada para pedagang Pasar Plered. Tidak hanya bersifat personal tetapi juga secara kelembagaan. "Namun, mungkin bagi Iwapa itu belum cukup. Sebab mereka ingin mendengarnya langsung dari pimpinan (bupati) sebagai penentu kebijakan. Kalau kami hanya pelaksana saja," ujarnya.

Terpisah, Camat Plered Rahmat Heriansyah, mengaku telah berencana akan segera menggelar sosialisasi kepada para pedagang Pasar Plered kaitannya dengan rencana pembangunan pasar di Desa Citeko Kecamatan Plered. Menurutnya, sosialisasi bukan pada masalah relokasi melainkan hanya pada seputar pembagunan Pasar Citeko saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar