Selasa, 28 Desember 2010

Warga Keluhkan Tingginya Bantalan Rel Kereta Api Di Pintu Perlintasan Coblong

PLERED, - Sejumlah pengendara mengeluhkan tingginya posisi rel kereta api yang memotong jalur Plered Palinggihan di kawasan Kampung Coblong Desa Palinggihan Kecamatan Plered. Selain membuat tidak nyaman pengguna jalan, kondisi itu juga dinilai sangat membahayakan.

Hal ini seperti dituturkan Abdul (30), warga Kampung Coblong Desa Plered. Dijelaskannya, sudah sejak lama kondisi posisi rel kreta api itu dibiarkan jauh lebih tinggi dibanding posisi badan ruas jalan raya yang memotongnya. Alhasil, kata dia, kondisi itu sangat membuat tidak nyaman para pengguna jalan. Tidak hanya pengguna kendaraan bermotor tetapi juga mobil dan delman. "Apalagi kalau penarik becak yang sedang bawa muatan banyak, suka terlihat sangat kesulitan karena ban rodanya terhalang batang rel. Saya juga sampai tidak tega kalau melihatnya," ungkap Abdul, kemarin.

Kalau sedang hujan, lebih miris lagi. Di sekitar lokasi tersebut kondisinya sering kali sangat licin. Hal ini disebabkan oleh sering banyaknya oli kendaraan yang tumpah dan berceceran, disamping juga karena posisi batang relnya yang terlalu tinggi. "Sudah sering kejadian motor yang terjatuh. Soalnya sangat licin" ucapnya.

Hal senada diungkap Arip (35), pengguna jalan lainnya. Pria yang setiap hari bekerja sebagai penarik ojeg di Pasar Plered itu mengaku sudah dua kali terjatuh di lokasi tersebut. Penyebabnya, terang dia, ialah selip ban. "Saat ban depan motor sudah naik, ban belakang malah minggir dan akhirnya kendaraan menjadi tidak bisa dikendalikan," tuturnya.

Namun paling berbahaya, lanjut dia, kalau kebetulan terjatuh kemudian dalam waktu bersamaan muncul kereta api. "Nah kejadian itu yang paling dikhawatirkan," imbuhnya.

Baik Abdul maupun Arip, keduanya mengaku sepakat jika Pemkab Purwakarta melalui pihak UPTD Bina Marga Kecamatan Plered melakukan pemeliharaan jalan secara rutin dan berkala di sekitar lokasi itu. Minimal, kata dia, dengan menyeimbangkan ketinggian posisi batang rel kereta api dengan ketinggian badan jalan.

Dengan begitu, diharapkan kejadian kecelakan dan sejenisnya di sekitar lokasi itu dikemudian hari tidak terjadi lagi. "Seharusnya pemerintah tanggap akan hal kecil seperti ini. Sebab, ketika sudah berbicara kecelakan bukan resiko kecil lagi yang menghantui para pengguna jalan, tetapi resiko kehilangan nyawa," tegas Abdul diamini Arip. (nos/latif)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar